Berjalan ditemani petir
Tubuh kecil hitam hanya terbungkus kain lusuh
Tenggelam bersama permata mega yang dingin menusuk raga
Melangkah telanjang kaki
Mencari tuan pinggir jalan
Walau tumpuan tak beralas itu penuh darah
Tetap melangkah bersama arah
Saat tuan datang mendekat
Terus berucap
“kak sewa payungnya?”
Sambil menggigil dan meremas bajunya
My home
051106
17:25
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar